06 September 2013

When Arab spring has gone

Tidak menjadi penting lagi sebuah alasan ketika sebuah keputusan untuk berperang sudah dilakukan
Tak perduli kebohongan atau kebenaran yang harus ditegakkan
Atau juga keserakahan atau ketamakan yang membuncah 
Pokoknya hantam musuh dan lenyapkan para serdadu dan pendukungnya.
Mesin-mesin dan alat perang mengejawantahkannya menjadi suatu kubangan darah
Teriakan, rintihan lara atau bahkan jerit kematian  laksana  iringan musik menyayat di tengah deru mesin perang dan desingan peluru
Lalu, tentara tak lebih seperti robot tak bernurani
Tarik pelatuk senapan laksana tangan pianis yang menari menekan tuts hitam putih piano
 Lembut namun mematikan

Maka kematian ego lawannya menjadi paling penting
Menjadi satu kebanggaan bagi yang menang
Kau kalahkan dia dengan menyiksa berjuta kematian
Sementara berjuta lainnya terlunta-lunta di negeri pengasingan
Sengsara dalam nestapa
Tidak selesai dalam detik namun ribuan luka akan menganga untuk waktu yang lama

Hari ini kusaksikan rona merah cakrawala
Seperti merah darah yang temaram terhampar jelas

Agenda Ekonomi Syariah dan AM IMF-WB 2018

Dimuat di Kanigoro.com 29 Agustus 2018 Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank (AM IMF-WB) akan digelar di Nusa Dua Bali t...